Ahmad Dhani Mempertanyakan Hukum di Indonesia, WHAT THE FUCK !!!

Pentolan Band Dewa, Ahmad Dhani Prasetyo

Pendiri band Dewa 19, Ahmad Dhani Prasetyo, lagi-lagi mengunggah status twitter yang lucu. Niatnya sih sepertinya mau diarahkan tentang kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Atau jika tidak mungkin Ia sedang berusaha menciptakan opini bahwa Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 19 April 2017 nanti tidak jujur. Skenario yang mungkin Ia gembor-gemborkan kalau jagoannya kalah.

Entah apa yang terjadi dengan Ahmad Dhani Prasetyo. Tampaknya sejak rumah tangganya bermasalah dengan Maia Estianty dan merebaknya isu perselingkuhannya dengan mantan rekan duet istrinya yakni Mulan Jameela maka karier Dhani Prasetyo di dunia musik perlahan padam. Namanya tak lagi masuk pemberitaan karena lagunya menjadi hits atau sepak terjangnya di dunia musik. Kalau tidak karena skandal rumah tangga maka pastilah karena sepak terjangnya di dunia politik.

Ahmad Dhani juga menanyakan beberapa pertanyaan konyol di twitter miliknya dengan akun @ahmaddhaniprast. Berikut ini cuitan dan polling yang Ia buat di akun sosial media twitter.

Postingan Ahmad Dhani di Twitter yang Viral

Jika di dunia musik dulu dia anggap seperti maestro maka di dunia politik Ia tak ubahnya seperti kacung kampret. Mulai berkoloni bersama FPI yang dulu pernah menjadi musuhnya, ikut demo bela agama, gagal menjadi Wakil Bupati Bekasi, digunakan untuk spin-spin isu dengan sensasi yang tak bermutu, dan terakhir malah terjadi tersangka kasus dugaan makar pada Desember 2016.

Kewibawaan Ahmad Dhani Prasetyo sebagai musisi legendaris seolah hancur sudah dan yang ada sekarang sering menjadi bahan tertawaan karena dagelan politiknya. Padahal Ia punya sejarah besar, punya bakat luar biasa dalam bermusik, karya-karyanya pun diakui banyak orang tapi mengapa hidupnya kini terlihat memprihatinkan?

Salah satu musibah besar yang dialami Ahmad Dhani Prasetyo adalah ketika putra bungsunya, Dul, mengalami kecelakaan saat mengendarai Mitsubishi Lancer miliknya di Tol Jagorawi.

Dul yang baru berusia 13 tahun dan belum memiliki SIM mengendarai mobil dengan kecepatan 176 km/jam. Mobil berplat B 80 SAL akhirnya mengalami tabrakan dan mengakibatkan 7 orang meninggal dunia dan 8 luka berat.

Ahmad Dhani Prasetyo dan Maia langsung meminta maaf ke keluarga korban. Agar putranya tak terjerat hukuman kemudian sebagai orangtua, Ahmad Dhani Prasetyo mencoba mencari jalan damai. Korban luka berat ditanggung biaya pengobatannya, korban meninggal dunia disantuni entah sampai berapa lama.

Korban-korban kecelakaan Dul memang rata-rata adalah Kepala Keluarga dan pencari nafkah sehingga tragedi mereka alami ibarat musibah besar tak hanya meninggalkan duka tapi juga mengacaukan perekonomian keluarga.

Akhirnya Majelis Hakim yang menangani kasus Dul dengan Hakim Ketua Petriyanti, SH., MH memvonis :

    “Dengan banyak pertimbangan, majelis hakim memerintahkan agar terdakwa dikembalikan ke orangtuanya. Mobil Lancer Mitsubishi dengan bernopol B 80 SAL dan STNK Dhani Prasetyo Ahmad Prasetyo, dan membayar biaya perkara sebesar 2.000 rupiah,”

    “Penyelasaian secara restorasi justice sudah terpenuhi antara keluarga terdakwa dan korban terjalin. Keluarga korban juga tidak menginginkan kasus ini dibawa ke ranah hukum,”

Ini sangat ringan jika dibandingkan dengan tuntutan JPU (Jaksa Penuntut Umum), Clara Hutabarat, yang menjatuhkan tuntutan 1 tahun penjara 2 tahun masa percobaan. Entahlah vonis ini bisa dianggap adil dan benar karena memang keluarga korban sudah diberi kompensasi, tidak menuntut, dan juga karena Dul masih bocah sehingga dianggap jika dipenjara akan justru berakibat buruk bagi masa depannya. Ataukah justru ini menyiratkan bahwa jika kamu punya uang maka semuanya bisa dibereskan?

Ia bahkan mere-twitt twitter dari Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI.

Twitter Ahmad Dhani dan Fadli Zon

Kasus lain yang menyangkutkan Dhani Prasetyo dengan hukum adalah kasus penghinaannya kepada Kepala Negara. Ia sudah ditetapkan menjadi tersangka setelah melalui serangkaian pemeriksaan di Mako Brimob. Saat itu Ahmad Dhani Prasetyo juga tengah menjalani masa kampanye sebagai Calon Wakil Bupati Bekasi.

Seharusnya Ia fokus mengurusi wilayah pemilihannya, Ia malah sibuk mengurusi Pilkada di wilayah lain. Sampai sekarang pun kelanjutannya kasus hukumnya juga tidak jelas. Semoga setelah Pilkada akan ada babak baru sehingga tidak ada lagi orang yang menggampangkan atau meremehkan hukum negara ketika hendak berbuat makar.