Inilah Tokoh Kristen yang Bongkar Pendukung Anies-Sandi
Anies Sandi saat temu jumpa pers |
Seandainya pendukung Ahok adalah kaum sumbu pendek atau kaum bumi datar, maka tentu ini sudah dilaporkan dan demo besar-besaran. Beruntung, kaum sumbu pendek hanya ada di kaum sebelah.
Meski judul beritanya sudah diganti, namun tokoh-tokoh kristen yang berintegritas langsung meluruskan isi berita ini. Sebab Tiara Panggabean juga berani mengutip ayat-ayat alkitab untuk memperkuat dukungannya kepada Anies-Sandi. Salah satu tokoh kristen yang angkat suara atas klaim Tiara ini adalah Pdt. Mangapul Sagala.
Melalui akun resmi facebooknya, Pdt. Mangapul Sagala menyampaikan sebagai berikut:
JANGAN BERBOHONG
Rekan2 ytk, jangan percaya sembarang pendeta atau penginjil, karena menyedihkan, makin banyak orang dengan mudah jadi pdt dan penginjil demi tujuan tertentu. Ada juga yang ngaku pdt/penginjil padahal bukan.
Lalu bagaimana membedakan yang benar dan yang palsu? Tuhan Yesus memberikan ukuran yang pasti:
“Pohon dikenal dari buahnya” (Matius 12:33).
Apakah sudah mendengar video di bawah? Video yg cepat beredar ini dikirim teman. Mendengar video ini, seharusnya, Tiara Panggabean tidak usahlah mengutip ayat2 ketika mau mendukung jagonya. Dia mengaku Penginjil, karena itu seharusnya sadar bahwa tugasnya mengabarkan kabar baik, keselamatan. Saya tidak tahu berapa sering dia memberitakan kabar baik itu. Saya belum pernah mendengarnya selama ini.
Tapi apa yang dilakukan di video ini? (https://www.facebook.com/mangapul.sagala/videos/10154894183320081/). Dia telah menyalahgunakan ayat Firman Tuhan. Dia menyebut bahwa dia memilih pak Anies karena memiliki kasih seperti Kristus. Lalu menguraikan kasih itu dan menyebut juga buah Roh lainnya.(Gal.5:22-23). Jika demikian, apakah pak Anies sudah percaya Tuhan Yesus dan memiliki Roh Kudus, lalu menghasilkan buah Roh?
Di media yang sudah beredar luas, dia mengatakan bahwa pendeta se-DKI mendukung pak Anies jadi gubernur. Kok harus berbohong begitu sih??? Saya punya ratusan pendeta di DKI yang jelas mengatakan mendukung paslon lain. Apa itu bukan bohong? Jadi, mari kita semua berdoa dan berjuang melawan segala kebohongan. Itulah salah satu fondasi penting membangun kehidupan bersama yang baik. Semoga.
Klarifikasi dari seorang Pendeta ternama di Indonesia yang memberikan pencerahan. Ini memang diperlukan, sebab politisasi agama tidak hanya terjadi di pada kasus penistaan agama yang dialamatkan pada Ahok. Namun di agama Kristen sendiri, ada juga oknum yang ingin memperjualbelikan agama demi memuaskan hawa nafsu kepentingan politiknya.
Sudah seharusnya Pendeta-Pendeta di Indonesia, utamanya di DKI langsung mengambil sikap akan hal ini, sebab sesungguhnya ini bisa saja dikategorikan penistaan profesi karena telah berbohong. Tetapi memang tidak boleh bersikap seperti kaum sumbu pendek dan kaum bumi datar.
Apa yang dilakukan oleh Tiara Panggabean memalukan. Mengklaim sebagai Pendeta se-DKI mendukung Anies-Sandi, padahal ini hanya masalah kepentingan politiknya. Mungkin ada beberapa rekannya yang mengaku pendeta mendukung Anies-Sandi, tetapi apa itu bisa dikatakan pendeta se-DKI? Atau bisa saja okezone yang membesar-besarkan sehingga ketika muncul tanggapan negatif, langsung mengganti judul beritanya. Padahal beberapa waktu yang lalu media ini habis-habisan menyerang media opini seword.
Pernyataan Pdt. Mangapul Sagala lewat tulisan di facebooknya bisa dijadikan rujukan agar bisa membedakan mana Pendeta atau Penginjil yang benar. Sebab dalam sejarah kekristenan, memang sudah sering muncul nabi-nabi palsu. Banyak oknum-oknum Pendeta atau Penginjil yang memperjualbelikan ayat-ayat suci. Maka ketika Ahok pernah menulis di bukunya berlindung di balik ayat suci, memang pada kenyataannya banyak oknum agama yang melakukannya.
Siapa yang berbohong menjadi kelihatan. Sebab klaim yang disampaikan Tiara ini cukup besar, padahal Pdt. Mangapul sudah merupakan Pendeta yang makan asam garam di Jakarta. Jadi sudah saja, stop mempolitisasi agama demi kepentingan politikmu!
Untuk mbak Tiara, sudah hentikan saja kebohongan itu. Yang bersangkutan boleh memilih siapa saja, tetapi klaim yang seperti itu adalah kebohongan. Jikapun mbak Tiara punya jagoan dan memiliki persepsi yang baik akan kandidat tersebut, tidak usah copot mencopot ayat kitab suci untuk membenarkan itu. Sudah terlalu banyak teologi cocokologi yang menyesatkan.
Post a Comment